detikcyber.com, kajen – Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung menyerahkan, bantuan asistensi rehabilitasi sosial kepada 60 orang penerima manfaat di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Penyerahan berlangsung di aula setda lantai 1, Pemkab Pekalongan, Kamis (28/3/2024). Turut hadir Kepala Sentra Terpadu Kartini Iyan Kusmadiana Asisten I Pemerintahan H. Wiryo Santoso, S.IP., M.H., Sekretaris Dinas Sosial dr. Ida Sulistiyani, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Moureta Vitria Loreent, S.STP., M.H., Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Doedy Budhi Purwanto, S.IP.
Puluhan penerima manfaat bantuan asistensi rehabilitasi sosial itu, terdiri atas kalangan lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Kepala Sentra Terpadu Kartini Iyan Kusmadiana mengatakan, bahwa bantuan yang diberikan tersebut tidak berupa uang tunai, melainkan bahan kebutuhan pokok hingga perlengkapan untuk berwirausaha.
“Kami menyerahkan 60 penerima manfaat, dengan nilai Rp 268 juta. Terdiri dari alat bantu yang cukup banyak, ada juga kewirausahaan,” kata Kepala Sentra Terpadu Kartini Iyan Kusmadiana kepada detikcyber.com.
Pihaknya telah melakukan assesment terpadu, dengan mengumpulkan data, yang diinputkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan.
“Bantuan antensi akan dilakukan secara bertahap dan ini bantuan atensi triwulan pertama dari kami,” imbuhnya.
Asisten 1 bidang pemerintahan setda Kabupaten Pekalongan H. Wiryo Santoso, S.IP., M.H. mengucapkan terimakasih, kepada Kemensos melalui sentra terpadu Kartini Temanggung yang sudah memberikan bantuan semacam ini kepada warga Kabupaten Pekalongan.
“Penyerahan bantuan atensi ini, telah melalui proses assesment data, yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan.
Sementara itu, penerima manfaat kewirausahaan Diani Damiyanti (42) warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong mengatakan, merasa bersyukur dengan bantuan yang telah diberikan dari Kemensos RI.
“Saya kan membuat keripik pisang, keripik bawang, dan sale. Alhamdulillah, dengan adanya bantuan peralatan ini sangat membantu sekali,” katanya.
Ia menceritakan sudah setahun ini tidak berjualan, dikarenakan tidak ada modal terutama untuk alat-alat penggorengan.
“Ramadan ini sudah banyak pesanan untuk lebaran, adanya bantuan alat-alat dari Kemensos RI bisa menambah produktivitas pembuatan keripik,” imbuhnya.
( LELES CASPER )