detikcyber.com,Blitar – Polres Blitar diminta untuk segera menertibkan aktifitas stone crusher (pemecah batu) PT.Ringin Agung di desa Tulungrejo Kecamatan Gandusari yang patut diduga belum mengantongi izin operasional dari dinas terkait.
Hal ini diungkapkan oleh Sodiq Tokoh pemuda desa Slumbung yang bersebelahan desa dengan lokasi PT Ringin Agung.
Pasalnya desanya kerap dilalui oleh truk besar roda 10-12 bermuatan berat melintas di desanya, perhari hingga 50 truk besar yang melintas dijalan desa sehingga sangat menggangu pengguna jalan lain,kemacetan bahkan menimbulkan kecelakaan. Hampir 2/3 jalan yang dilalui truk besar membuat pengendara dibelakangnya sulit untuk menyalib/mendahului truk.
“Kami sebagai warga desa Slumbung kecamatan Gandusari yang kebetulan daerah kami ini dilewati truk truk besar.Truk yang berjumlah roda 10 atau 12 saya kurang jelas tapi besar sekali, setiap hari lebih dari 20 sampai 50 unit kendaraan itu lewat, sehingga sangat membahayakan pak, karena padat dan kadang konvoi.Kami kuatir sekali karena sering terjadi kecelakaan, terjadi kemacetan sehingga kami sebagai warga sangat terganggu sekali.
Kebetulan didesa kami ini banyak jembatan yang tidak layak untuk dilewati kendaraan besar,takutnya ketika ada apa apa kami masyarakat yang dirugikan pak.Kami berharap stakeholder pejabat pejabat yang berkapasitas untuk menindak atau turun mengevaluasi dari kegiatan kegiatan kendaraan besar yang lewat itu.” Jelas Sodiq.
Saat dikonfirmasi melalui WA Kepala Dinas Penanaman Modal dan Kantor Pusat Terpadu Satu Pintu (PM-KPTSP) Kabupaten Blitar Rully menyampaikan bahwa PT.Ringin Agung untuk data yang terampil baru 15 untuk data yang lama sepertinya belum termigrasi ke OSS yang baru,sehingga belum bisa cek perizinan lama.(Tim)
