
detikcyber.com, Kajen – Bencana Banjir dan longsor yang melanda Petungkriyono beberapa waktu yang lalu selain merusak rumah jalan dan jembatan juga memporak-porandakan jaringan pipa air bersih milik penduduk Petungkriyono.
Atas peristiwa itu Direktur Perumda Air Minum Tirta Kajen atau PDAM kabupaten Pekalongan, Nur Wachid, Senin, 3 Februari 2025, kepada detikcyber.com menyampaikan keprihatinannya dan rasa bela sungkawa terhadap korban bencana alam di Petungkriyono. Ia pun bersimpati atas kejadian bencana alam di Petungkriyono.

Dir. PDAM Tirta Kajen : Nur Wachid ( foto : Leles )
“Selaku perusahaan daerah, dalam rangka menyikapi keadaan darurat seperti itu kami kirimkan bantuan ke posko bencana di Petungkriyono di tanggal 23 Januari 2025,” kata Nur Wachid.
Disebutkan, bantuan yang diberikan berupa air mineral, beras, telur, dan ikan asin. PDAM tak hanya menyalurkan sembako, namun juga pipa PVC untuk perbaikan jaringan air bersih di wilayah itu yang rusak akibat bencana alam.
“Namun tidak berhenti sampai di situ, sesuai dengan tupoksi kami di air bersih, pada saat menyalurkan bantuan tersebut, kami melihat jaringan air bersih di Petungkriyono porak-poranda,” kata dia.
Padahal, lanjut dia, jaringan air bersih itu sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah Petungkriyono.
“Koordinasi kami dengan pemerintah kecamatan dan PU, ternyata memang membutuhkan sarana prasarana sistem air bersih,” ungkap dia.
Oleh karena itu, pada tanggal 26 Januari 2025, atas koordinasi PDAM dengan DPU dan OPD terkait, maka PDAM Kabupaten Pekalongan mengirimkan bantuan berupa pipa PVC untuk memperbaiki sistem air bersih yang rusak akibat bencana.
“Ada beberapa ukuran pipa yang kita salurkan, ada 3 inc, 2,5, dan 2 inc dan beberapa perekat. Kita sampaikan di posko tanggal 26 Januari,” katanya.
Dikatakan, untuk kebutuhan pipa untuk perbaikan sistem jaringan air bersih yang tahu persis ada di DPU.
“Kami menyampaikan sebagian dari kebutuhan tersebut, yaitu untuk 3 inc kita kirim 300 meter, 2,5 inc kita kirim 300 meter, dan 2 inc juga 300 meter, dan perekatnya 50 buah,” ujar dia.
Dikatakan, wilayah bencana di Petungkriyono jauh dari jangkauan PDAM. Masyarakat di sana untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih, menggunakan sistem swadaya mereka dengan mengambil air dari sumber-sumber air di sekitar mereka.
“Dengan infrastruktur yang rusak tersebut semoga bisa teratasi, sehingga untuk kebutuhan air bersihnya bisa mencukupi,” harap dia.
Ia berharap, bencana alam di Petungkriyono tak terjadi lagi. Sehingga masyarakat korban terdampak becana alam bisa segera pulih.
“Semoga ini nanti bisa berkelanjutan, dijaga dengan baik, sehingga sistem distribusi air di wilayah terdampak bisa teratasi,” ucap dia.
( LELES CASPER )