detikcyber.com, Kajen – Akhir tahun 2024, tepatnya pada tanggal 31 Desember sebanyak 117 Guru Penggerak angkatan 11 dikukuhkan di Aula Lt 1 Setda oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Wiryo Santoso mewakili Bupati Pekalongan.
Pengukuhan ini dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Wiryo Santoso, , S.IP., M.H., Dinas Kepala Dinas Pendidikan Cabang XII Propinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kholid, S.IP., M.M. Pengawas SMP H. Koordinator pengawas jenjang TK, SD, SMP Giyono, S.Pd., Ketua MKKS SMP Mukhidin, S.Pd., Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ipung Sunaryo, S.Pd., M.Si., Para Pengajar Praktek Guru Penggerak, IGTKI.
Asisten pemerintahan dan Kesra H. Wiryo dalam sambutannya menyampaikan bahwa yang dikukuhkan ini tersirat wajah-wajah yang optimis dan optimisme itu kami menangkap sangat membahagiakan bagi kami pemerintah kabupaten pekalongan untuk bersama-sama memajukan kualitas pendidikan kabupaten pekalongan yang lebih baik lagi.
H. Wiryo lebih lanjut mengatakan ucapan selamat kepada seluruh Guru Penggerak yang telah lulus dan dikukuhkan serta merupakan angkatan terakhir Guru penggerak kabupaten pekalongan.
Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa dan negara, kemajuan bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan”, tutur H. Wiryo Santoso.
Pada kesempatan itu H Wiryo Santoso menambahkan bahwa bapak dan ibu adalah para pahlawan pendidikan yang terpilih melalui seleksi ketat, saudara -saudara memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadi pemimpin pembelajaran dan agen perubahan di sekolah-sekolah masing-masing.
” Saya berharap saudara – saudara akan mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Pekalongan”, harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Kholid dalam sambutannya menyampaikan enam bulan bapak ibu digojlok dikawah condradimuka, karena kedepan tantangan dunia pendidikan luar biasa, kita kerja harus ikhlas betul, ikhlas artinya ketika ada Guru yang kurang maksimal bapak ibu harus memberikan saran dan masukkan karena sudah mendapatkan ilmu selama enam bulan dalam program Guru penggerak.
” Saya berharap bapak ibu bisa memantau perkembangan pendidikan di kabupaten Pekalongan “, harap Kholid.
( LELES CASPER )
