
detikcyber.com, BLITAR – Kegiatan tanaman rutin dan tanaman pembangunan (tanaman tahun 2021) di Kesatuan Pemangkuan Hutan Blitar seluas kurang lebih 1.546,5 Ha.
Kegiatan tanaman ini di laksanakan dengan jarak tanam 3 x 3m, 6 x 2m, 5 x 5m, 4 x 1m, dengan jenis tanaman pokok Kayu putih, Jati JPP, Sengon, MPTS (Multi Purpose Trees Species/ Budidaya tanaman Multi Guna) dan jenis tanaman pengisi Johar, Salam.
Dilakukan dengan sistem tanam Tumpang sari (TS) dan Banjar harian (BH). Di lakukan di 8 BKPH yang ada di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar.
Kegiatan tanaman ini di lakukan untuk mewujudkan tutupan hutan, agar manfaat Ekologi, Sosial budaya dan Ekonomi bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar hutan, untuk menunjang pembangunan nasional dan kesuksesan perusahaan perhutani. Upaya perusahaan sebetulnya sudah terus di berikan, entah kenapa kegagalan tanaman ini seringkali terjadi dan akibat dari tidak terwujudnya keberhasilan tanaman ini banyak terdapat lahan kosong. Menjadikan fungsi hutan tidak sesuai dengan peruntukannya. Banyak sekali kekesalan masyarakat dan keprihatinan, dari seringnya terjadi kegagalan tanaman ini.
Bagi wilayah yang terjadi kegagalan tanaman, akan di kenakan TGR dan UJPT (Uang Jaminan Perbaikan Tanaman) oleh pihak KPH Blitar. Hal ini di ungkapkan oleh Kasi PSDH (Tukani).
Beberapa lokasi yang sudah di lihat oleh awak media, memang terbukti dengan banyaknya lahan yang tidak terdapat jenis tanaman yang ada dalam kegiatan tanaman rutin dan tanaman pembangunan atau prosentase tanaman masih jauh dari keberhasilan. Dari biaya yang di keluarkan oleh perusahaan perhutani tidak lah sedikit.
Harapan dari pemerhati lingkungan dan masyarakat, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi berulang – ulang kali, banyak sekali dugaan kuat terjadi uang kerja tidak tersampaikan hingga di level pekerja, dari pengakuan beberapa pekerja sudah di kantongi oleh tim media.
Ke depannya, masyarakat akan terus mengabarkan tentang keberadaan hutan di KPH Blitar dengan harapan kegagalan tanaman ini tidak lagi terjadi dan manfaat Ekologi, Sosial budaya dan Ekonomi bisa kita rasakan dengan sesungguhnya.
Salam Lestari Bumi dan Hutanku (Tim)