detikcyber.com, Wonogiri -Pemkab Wonogiri akhirnya menutup Toserba Luwes Wonogiri. Sebelum itu, pengelola swalayan itu sempat diamuk oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo lantaran dianggap menyepelekan program-program pemerintah dalam memerangi wabah Virus Corona. Bahkan, Bupati menuding jika pengelola Luwes hanya mengejar keuntungan tanpa mempedulikan kesalamatan karyawan sekaligus para konsumen.
“Saya harap kalangan pengusaha di Wonogiri ini kedepannya lebih profesional lagi,” tegas Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Jumat (27/3).
Penutupan operasional Toserba Luwes Wonogiri mengacu pada Surat Bupati Wonogiri bernomor 050/2605 tertanggal 26 Maret 2020. Surat dialamatkan kepada Direktur CV Sarwo Santoso selaku pengelola Toserba Luwes.
Tersirat pada surat itu, disampaikan bahwa masa berlaku surat ijin usaha perdagangan telah berakhir tertanggal 25 Februari 2017. Maka, Pemkab Wonogiri mengambil langkah tegas penghentian kegiatan usaha mulai 27 Maret 2020. Penutupan berlaku sampai dengan pemenuhan ketentuan perizinan usaha sebagaimana diatur dengan perundang-undangan yang berlaku.
Sebelumnya, Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam Sidaknya, Rabu (25/3) di Toserba Luwes sempat marah. Karena, di dalam Toserba itu tidak disediakan hand sanitizer.
Konsumen berjubel di depan kasir dan tidak ada upaya penjagaan jarak minimal. Disisi lain Pemkab dan semua pihak mati-matian melawan penyebaran Corona, sebaliknya pengelola Luwes Wonogiri justru tidak mempedulikannya.
Maka Bupati menilai jika pengelola Toserba Luwes Wonogiri menyepelekan dan hanya mengejar keuntungan semata dan tidak ikut mendukung program-program pemerintah dalam pencegahan wabah Virus Corona. (Wwk)