
detikcyber.com, KAJEN-Pesta demokrasi kecil dilaksanakan serempak di 33 Desa di Kabupaten Pekalongan, antusias masyarakat sangat tinggi menunggu momen pemilihan ini, masing-masing pendukung calon Kepala Desa berbondong-bondong mengirim calon ke panggung pemilihan ingin menyaksikan secara langsung dan memilih calonnya masing – masing.

Panitia Pemilihan Kepala Desa ( P2KD ) menyediakan ubo rampe mulai dari panggung singgasana untuk duduk para calon Kades, bilik suara, kotak suara serta surat suara, aparat keamanan pun disiapkan baik dari kepolisian dan TNI serta Hansip untuk mendukung kelancaran dan keamanan pesta demokrasi kecil ini.
Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.M.Si, dan Wakil Bupati Ir. Hj. Arini Harimurti, beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) memantau secara langsung pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Tahun 2018, Rabu (21/11/2018).
Bupati didampingi Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, SH.,S.IK.,M.Si, Ketua

Pengadilan Negeri Pekalongan Dewa Ketut Kartana, S.H., M. Hum., Sekda Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM beserta beberapa Kepala OPD melakukan pemantauan di Desa Sumur jomblang bogo Kecamatan Bojong, Desa Waru Kidul Kecamatan Wiradesa dan Desa Api-Api Kecamatan Wonokerto. Sedangkan Wakil Bupati Ir. Hj. Arini Harimurti didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Ali Riza, M.Si dan beberapa Kepala OPD melakukan pantauan di Desa Duwet Kecamatan Bojong dan Desa Tegaldowo Kecamatan Tirto, dimana Wakil Bupati sekaligu melakukan hak pilihnya di desa tersebut.
Usai pantauan, Bupati menyampaikan

bahwa secara umum Pilkades serentak tahun 2018 di 33 Desa dari 17 Kecamatan berjalan dengan baik, lancar, tertib dan partisipasi masyarakat tinggi. “Ini adalah bentuk pengejawantahan demokrasi di desa. Semakin tinggi partisipasinya, siapapun yang nanti terpilih adalah calon yang tingkat legitimasinya kuat dan yang terpenting adalah mereka yang terpilih untuk segera melakukan tali silaturrahmi dengan rivalnya , kemudian menggandeng dan mengajak untuk membangundan memajukan desanya kedepan. Terkait dengan Pilkades ini pemerintah juga memberikan dana 25 juta perdesa agar bisa digunakan dengan baik oleh P2KD untuk

menyelenggarakan pesta demokrasi kecil ini dan saya berharap agar yang terpilih nanti dapat menjalankan amanah dengan baik , menjadi pelayan masyarakat di desanya,” ujar Bupati.
Bupati mengharapkan, calon kepala desa yang nanti ditetapkan dan dipilih oleh rakyat bisa membawa perubahan di desanya untuk lebih maju dan kemudian desanya lebih bagus lagi, masyarakatnya lebih makmur.
“Ini esensi dari pilihan kepala desa secara langsung. Karena ini bentuk demokrasi partisipatoris yaitu semua warga datang termasuk yang menjadi urban. Hal itu menunjukkan bahwa mereka bertanggungjawab terhadap proses pemilihan yang ada di desa. Oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan ini. Siapapun nanti yang akan terpilih agar bekerja keras, bekerja lebih seksama lagi untuk memajukan desa. Ini berlaku untuk umum,” tutur Bupati.

Dijelaskan Bupati, pada tahun 2018 ini Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Pilkades di 33 Desa dari 17 Kecamatan. Dan untuk tahun 2019 nanti akan lebih masif lagi karena lebih dari 200an.
“Dari 33 Desa yang melaksanakan Pilkades ini kami mengambil sampling 2-3 desa. Tapi semuanya berdasarkan laporan yang masuk berjalan kondusif, ada dinamika tetapi masih dalam batas normal. Ini menunjukkan bahwa proses demokratisasi di desa sudah berjalan dengan baik, mapan, masyarakat sudah bisa membedakan walaupun beda pilihan tetapi semangat kerukunan, gotong-royong, guyub yang merupakan nilai-nilai atau tradisi di desa tetap dipertahankan. Mudah-mudahan Pilkades berjalan dengan baik semua,” harapnya.

Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Ir. Hj. Arini Harimurti menyampaikan bahwa angka partisipasi masyarakat dalam pelaksanakan Pilkades serentak cukup bagus. Hal tersebut dikatakannya saat memantau di Desa Duwet Kecamatan Bojong dan memberikan suaranya di Desa Tegaldowo Kecamatan Tirto.
“Saya optimis sekali bahwa partisipasi warga bagus. Saya berharap baik yang kalah maupun yang menang dalam Pilkades ini semuanya bisa legowo. Jadi yang menang bisa ngemong yang kalah dan yang kalah juga bisa menerima,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Ali Riza, M.Si yang juga Anggota Tim Pengendali Pelaksanaan Pilkades serentak menjelaskan, ada beberapa hal yang berbeda dalam penyelenggaraan pilkades serentak kali ini diantaranya yakni penggunaan gambar foto calon kepala desa, dimana sebelumnya menggunakan gambar palawija. “Selain itu, apabila jumlah suara sama diantara calon Kades, maka ditentukan oleh jumlah sebaran suara dari masing-masing Dukuh. Dan dijadwalkan penetapan dan pelantikan serentak akan dilaksanakan pada tanggal 26 Desember,” terangnya.
Adapun Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMD-P3A-PPKB) M. Afib menjelaskan bahwa proses pemilihan dimulai sejak pagi, logistik dan tempat pemungutan sudah siap. “Hingga saat ini berjalan dengan lancar dan jam 2 siang nanti ditutup untuk pemungutan dan penghitungan suara dimulai, mudah-mudahan tidak lebih dari jam 7 malam nanti sudah bisa selesai penghitungan suara, kecuali Desa Ambokembang karena jumlah pemilihnya lebih dari 6000,” ungkapnya. ( Adv – Leles)