
detikcyber.com, Kajen– Sebanyak 111 mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Diponegoro Semarang, telah mengikuti perkuliah di kampus Kajen, untuk program studi D3 Akuntansi dan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).

Selain menerima mata kuliah di dalam kampus, mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, juga mendapatkan materi di luar kampus dan diajar langsung oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH, M.Si, untuk materi tentang pembangunan berbasis Pancasila dan pertarungan ideologi global.
Orang nomor satu di Kota Santri itu ditunjuk memberikan materi perkuliahan mahasiswa Undip di Kajen, karena memiliki banyak prestasi tentang kepemimpinan daerah, dan pembangunan daerah, serta piawai di bidang politik.
Salah satu tokoh dari Kabupaten Pekalongan yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu, mampu memberikan pembelajaran secara baik dihadapan seluruh mahasiswa.
Hal itu seperti terlihat ketika Bupati KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si mengisi materi perkuliahan sekolah vokasi, bagi mahasiswa Undip Kajen di lokasi wisata Kali Pahingan, Linggo Asri, Selasa (16/10/2018). Terjadi interaktif mahasiswa terkait materi yang disampaikan.
“Saya ditunjuk Undip untuk mengisi materi perkuliahan sekolah vokasi, bagi mahasiswa di kampus Kajen ini. Dan perkuliahan dilakukan di luar kampus, sehingga mampu memberikan materi secara baik dan penyegaran bagi mahasiswa, termasuk pengenalan Kabupaten Pekalongan beserta potensi unggulan daerah kepada mahasiswa, karena mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia,” kata bupati.
Disebutkan, pada semester pertama ini pihaknya diminta untuk mengisi materi tentang pembangunan berbasis Pancasila dan tantangan bagaimana pertarungan ideologi global. “Ada liberalisme, neoliberalisme, sosialisme, narsisme, serta komunis. Ini yang harus kita blog, dan kita kembali ke Pancasila, lantaran sangat tepat serta cocok untuk kehidupan berbagsa dan bernegara,” tandas Asip.
Kemudian pembangunan berbasis Pancasila serta tantangan ideologi global, merupakan satu materi penting bagi mahasiswa, untuk mengetahui betapa seriusnya masalah pembangunan, karena banyak permasalahan harus dihadapi dengan baik.
“Antara lain tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, tidak boleh merugikan orang, kemudian harus legal, semua pembangunan berbasis aturan main yang berlaku. Sehingga materi ini sangat penting bagi mahasiswa, terutama karena mereka masih masuk pada semester awal,” ungkap bupati.
Pada kesempatan perkuliahan juga terjadi interaksi dari seluruh mahasiswa yang aktif bertanya kepada Bupati. Baik terkait masalah korupsi, dan sebagainya, dan selain diberikan jawaban, mahasiswa juga diajak untuk berdiskusi secara langsung.. ( LES – 25 )