
detikcyber.com, TRENGGALEK – Upaya Pemerintah melalui Kementrian Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani berorientasikan pengembangan produktivitas pertanian hulu sampai hilir, salah satunya pembangunan Taman Technologi Pertanian (TTP) berlokasi di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Perkebunan Dilem Wilis konon merupakan bekas perkebunan dan pengolahan kopi di jaman Belanda. Sisa-sisa dari perkebunan ini adalah bangunan pabrik pengolahan kopi peninggalan Belanda. Selain itu terdapat pohon-pohon kopi tua yang masih berproduksi dan hasilnya diolah menjadi Kopi van Dilem yang terkenal itu.
Adapun pabrik kopi ini terletak di kawasan lereng Gunung Wilis Kabupaten Trenggalek. Menurut warga sekitar pabrik kopi ini sudah ada sejak tahun 1929, yakni pada masa penjajahan Belanda jauh sebelum Indonesia merdeka. Pemilik pabrik kopi ini merupakan warga asli Belanda yang bernama Meneer Van Dilem.
Taman Technologi Pertanian (TTP) Dilem Wilis ini menempati lahan seluas 20 hektar merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, sebagai basis pusat penerapan teknologi di bidang pertanian. Seperti perkebunan dan peternakan mulai dari sub sistem hulu sampai hilir.
“ Kawasan ini di bangun seluas 20 ha dari 200 ha milik UPTD Taman Sains dan Teknologi Pertanian Trenggalek yang di kelola, yang sebelumya merupakan tanah milik perkebunan “, terang Imam Nurhadi Kasubag Perencanaan Dan Evaluasi Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek, saat di temui detikcyber.com di sela-sela kesibukannya, Kamis (6/9/18).

Adanya TTP ini lanjut Imam, secara umum sama-sama dirancang untuk menjadi model kawasan mandiri dan terintegrasi, selain itu juga ditargetkan bisa menjadi destinasi wisata baru. Sehingga ke depan diharapkan bisa mandiri serta dapat mengeksplorasi potensi yang ada di sekitar kawasan untuk mendukung perekonomian. Disamping itu, untuk memaksimalkan sinergi antara produksi pertanian dan mendongkrak kunjungan wisatawan.
Awalnya dikembangkan sebagai pertanian kopi dan jeruk serta peternakan sapi hingga merambah menjadi cikal bakal destinasi wisata agro yang berada khususnya di Kecamatan Bendungan dengan sumber dana dari bantuan Pemerintah Pusat. Sedangkan hasil dari pengolahan itu sementara masih digunakan untuk biaya H.O.K pekerja lepas sebagai penunjang kegiatan pengembangan, yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP ) Jawa Timur “, terang Imam.

Imam memerinci, nantinya peternakan sapi akan diambil kotorannya untuk dijadikan pupuk pada pertanian kopi dan jeruk. Kemudian dari sisi pariwisata, wisatawan akan dilibatkan langsung pada aktivitas petik buah. Selain itu, dibuatkan juga jalur trackking hingga pengalaman memetik hasil pertanian. Namun, terkait teknologi yang diterapkan masih dipikirkan karena ini masih merupakan tahap perencanaan,” tegasnya.
Perlu diketahui, harapan ke depan dibangunnya TTP ini sebuah konsep yang berlatar pertanian untuk pengembangan kawasan secara holistik dan terpadu antara unsur pendidikan, pusat pembelajaran, bisnis pertanian serta wisata agro.TTP diharapkan menjadi inti plasma dari perkebunan kopi yang bisa mendidik masyarakat tentang cara budidaya kopi yang benar dan membudidayakan petik merah. Sehingga mempunyai hasil dan mutu kopi yang berkualitas serta diharapkan bisa menampung produksi masyarakat dengan harga yang lebih baik sekaligus memasarkan produk kopi Trenggalek..”pungkas Imam. (Anton/JAis)