detikcyber.com, Banyuwangi – AS warga Kecamatan Muncar, sebagai pelaku kekerasan kepada Wilujeng Esti Utami (53), yang notabene adalah Lurah Penataban, Kecamatan Giri berhasil diamankan oleh Polres Banyuwangi. Lurah tersebut ditemukan di sungai Sere dalam kondisi tangan dan kaki terikat dan hampir tewas tenggelam.
Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman menuturkan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi termasuk staf kelurahan Penataban yang sempat melihat AS menjemput Wilujeng Esti di kantor kelurahan pada Selasa siang (31/7/2018). “Kita sempat tunjukan foto AS kepada korban dan diakui jika benar itu orangnya. Dan kita juga sudah memeriksa pembantu AS yang membenarkan jika majikannya memiliki mobil yang sama digunakan menjemput korban,” tutur Kapolres Banyuwangi.
Selain itu, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan uang tunai senilai 60 juta rupiah milik korban yang disembunyikan pelaku di rumah pengasuh anaknya di kecamatan Srono. Sedang ponsel dan tas ransel milik korban diakui AS telah dibuang di jalan. Untuk mobil yang digunakan untuk menjemput pelaku disembunyikan di salah satu rumah kerabatnya.
Lebih lanjut Kapoles Banyuwangi menerangkan motif kekerasan yang dilakukan oleh AS yaitu untuk memiliki uang milik Wilujeng sebesar Rp 60 juta, yang diakui oleh AS akan dipinjam oleh Gus Makki, ketua PCNU Banyuwangi. ” AS ini hanya berpura-pura jika Gus Makki yang meminta uang Rp 60 juta tersebut. Dengan cara, pelaku meminta rekannya mengaku sebagai Gus Makki melalui sambungan telpon,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman.
Saat ini AS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan rekannya yang mengaku sebagai Gus Makki disambungan telpon diperiksa sebagai saksi. “Antara korban dan pelaku ini saling mengenal di media sosial. Saat ini kita sedang melakukan pengembangan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas Kapolres.
Seperti dikabarkan , Wilujeng Esti Utami (50), Lurah Penataban ditemukan oleh warga di Sungai Sere yang berjarak 70 kilometer dari rumah. Saat ditemukan, tangan dan kaki Wilujeng dalam kondisi terikat dan hampir tenggelam ditengah sungai dalam keadaan hidup.
Dengan mengalami luka-luka di bagian kepala dan dada. Untuk mengelabuhi pelaku, Sebelum dibuang di sungai, Wilujeng berpura-pura mati ketika AS memukulnya menggunakan palu dan pistol mainan saat berada di dalam mobil. (R Agung)