detikcyber.com, Kajen – Sinergitas ini ditunjukkan Pemerintah Kabupaten, Bea da Cukai serta DBHCHT keseriusannya dalam Gempur Rokok Ilegal dilaksanakannya salah satunya lewat sosialisasi Gempur Rokok Ilegal yang dikemas dengan seni budaya yang bekerja sama dengan FK METRA Kabupaten Pekalongan yang disiarkan secara live streaming dan media online.
Acara sosialisasi Gempur Rokok Ilegal ke – 3 ini atau yang terakhir di tahun 2021 dilaksanakan di Desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono ( 26 / 11 ) yang dihadiri Kepala Dinas Kominfo H. Anis Rosidi, S.Sos., M.Si. Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan M. Aflah Heriyudi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayan Ismu, Sekretasi Dinkominfo Supriyadi, S.E., M.M. , Camat Petungkriyono Farid Abdul Khakim, S.STP., M.M., Sekretariat DBHCHT Anjar Ardiansyah, S.T., , Kasi Penindakan Satpol PP dan Damkar Lanjar , S.H., Kepala Desa Kayupuring Cahyono dan FK Metra.
Kepala Dinkominfo Kabupaten Pekalongan Anis Rosidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah berkewajiban menyampaikan informasi penting tentang bahaya rokok ilegal, sehingga dengan informasi ini oknum – oknum yang memproduksi rokok ilegal dapat menyadari dan berhenti memproduksi rokok – rokok ilegal.
Anis Rosidi lebih lanjut mengatakan pemerintah juga menggunakan saluran – saluran informasi tentang bahaya rokok ilegal yang bekerja sama dengan Forum Komunikasi Media Tradisional ( FK METRA ) Kabupaten Pekalongan ini dengan harapan dapat menyalurkan bakat- bakat seni yang sangat beragam yang dimiliki Kabupaten Pekalongan lewat acara sosialisasi Gempur Rokok Ilegal ini.
” Saya berharap dengan sosialisasi ini masyarakat memahami tentang bahayanya rokok ilegal dan lewat acara sosialisasi ini pemerintah memberikan saran para seniman untuk berkarya dan berekspresi sehingga kesenian – kesenian yang ada di Kabupaten Pekalongan tetap hidup dan lebih dikenal masyarakat luas baik ditingkat daerah maupun tingkat nasional”, harap Anis Rosidi .
Sementara itu Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea dan Cukai M Aflah Heriyudi menjelaskan bahwa ada 3 barang yang dikenakan bea dan cukai yaitu Etil alkohol ( Alkohol Murni ), minuman yang mengandung etil alkohol ( miras ) dan hasil tembakau / rokok dengan syarat – syarat tertentu.
Sedangkan dari Satpol PP dan Damkar Lanjar mengatakan pihaknya akan melakukan operasi cukai rokok ilegal ini selalu bekerjasama dengan bea dan cukai yang merupakan tindak lanjut dari sosialisasi gempur rokok ilegal.
Sementara itu Sekretariat DBHCHT Kabupaten Pekalongan Anjar Ardiansyah pada acara sosialisasi Gempur Rokok Ilegal tersebut menambahkan bahwa pembuat dan pengedar rokok ilegal bisa dikenakan sanksi pidana yaitu hukuman penjara minimal 1 tahun, rokok ilegalnya disita.
” Saya berharap dengan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal ini masyarakat berhati-hati jangan sampai membuat atau mengedarkan rokok ilegal yang nantinya akan terjadi permasalahan dengan hukum “, jelas Anjar Ardiansyah.
Sementara itu Camat Petung Farid AK pada ada acara sosialisai Gempur Rokok Ilegal di desa Kayupuring ini mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada ada rokok ilegal yang beredar di Kecamatan Petungkriyono.
Lebih lanjut Farid menjelaskan bahwa potensi wisata alam di Kecamatan Petungkriyono ini sangat luar biasa oleh karena itu kecamatan menegaskan agar setiap desa wajib membangun tempat wisata yang ada didaerahnya yang nantinya muaranya adalah sebagai pendapatan asli desa dan juga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya dan meningkatkan perekonomian warga desa tersebut sehingga tidak perlu masyarakat desa urbanisasi ke kota- kota besar lagi.
Pada akhir acara juga diberikan penghargaan kepada kelompok – kelompok seniman yang ada di Kecamatan Petungkriyono ini yang turut serta berpartisipasi mengisi acara tersebut. ( LELES )
