detikcyber.com,WONOGIRI-Di awal tahun 2020, bencana alam tanah longsor terjadi di dua tempat di Kabupaten Wonogiri secara terpisah. Dampaknya, jalur lintas kabupaten (JLK) terhambat di Randubang, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri bagi kendaraan roda empat dan dapur rumah milik Suradi Sipur, warga Ciro RT 01/RW 013, Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah rusak., Kamis (02/01/2020), peristiwa tanah longsor akibat hujan intensitas sedang berlangsung berjam-jam.
Sekedar diketahui, Senin sekitar pukul 14.15 WIB hampir 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri diguyur hujan. Di Kecamatan Wonogiri, hujan intensitas tinggi berlangsung hingga empat hingga lima jam dan mulai mereda sekitar pukul 19.20 WIB.
Seorang warga Karangtengah, Mamik, bercerita dirinya mendapatkan kabar dari temennya di Desa Purwoharjo bahwa akibat hujan mengakibatkan talut rumah menimpa dapur warga. “Kejadian 1 Januari 2020 sekitar pukul 19.25 WIB. Tanah longsor menimpa rumah Bapak Suradi Sipur, Dusun Ciro RT 001/013, Desa Purwoharjo.”
Selain merusak dinding dapur, tanah longsor juga menimbun dua motor. Di tempat berbeda atau di jalan alternatif menuju Terminal Krisak, Kecamatan Selogiri tepatnya Jalur Lingkar Kota (JLK) juga terjadi tanah longsor. Tanah milik perhutani di Lingkungan Randubang, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri longsor berdampak menutup badan jalan rabat.
Akibatnya kendaraan roda empat baik dari arah Keron, Giriwono ataupun dari Jetis, Wuryorejo tidak bisa melintas. Jalur setapak hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Seorang warga Randubang, Sadino “Singo”, menyatakan peristiwa tanah longsor terjadi menjelang waktu maghrib atau sekitar pukul 18.00 WIB saat turun hujan intensitas tinggi. “Saat kejadian kebetulan tidak ada yang lewat.”
Pegiat RAPI Wonogiri ini, menjelaskan tebing di JLK sudah diprediksi rawan longsor.
“[Kemiringan tanah tebing] itu sudah diprediksi pada musim hujan tetap longsor. Lokasi itu lokasi yang dahulu pernah longsor. Bebatuan dan padas. Pengendara harus waspada apabila melintas di JLK, apalagi pada saat hujan turun,” katanya.
Dia berharap pihak perhutani juga membenahi lingkungan agar nyaman bagi pengendara. [wwk ]
