Terkait Ijazah Palsu, Pelawak Qomar Tidak Ditahan
Terkait Ijazah Palsu, Pelawak Qomar Tidak Ditahan

detikcyber.com, Brebes – Tersangka Nurul Qomar atau dikenal pelawak Qomar yang tersandung kasus ijasah palsu, sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Dia tidak ditahan karena alasan kesehatan.

Furqon Nurzaman, Penasehat Hukum tersangka Nurul Qomar membenarkan hal tersebut. Furqon mengatakan, kliennya keluar dari Mapolres sekitar pukul 17.30 WIB.”Tadi keluar dari Mapolres sekitar jam 17.30 WIB,” ujar Furqon, Selasa (25/6/2019).

Furqon menandaskan, sebelum akhirnya dipulangkan, pihaknya sudah mengajukan permohonan ke Polres Brebes agar tidak dilakukan penahanan. Alasannya, kondisi kesehatan kliennya tidak memungkinkan akibat sakit yang dideritanya.

“Kami tadi meminta dilakukan pemeriksaan oleh dokter dari Polres Brebes. Hasilnya, tensi darahnya tinggi dan ada asmanya,” sambungnya.

“Setelah ini kami tunggu arahan selanjutnya. Klien kami akan kooperatif,” tandas Furqon.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Triagung Suryomicho menyatakan, karena alasan kondisi kesehatan, Polisi membolehkan malam ini tidak menginap dalam sel tahanan. Menurutnya, tersangka Qomar mengalami tekanan darah tinggi saat diperiksa oleh dokter.

Meski demikian, proses hukum selanjutnya tetap berjalan. Qomar dijadwalkan akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri hari ini,” pungkasnya.

Meski diperbolehkan pulang, pihaknya berjanji akan bersifat kooperatif dalam menjalani proses hukum selanjutnya. (Jar)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Speed up and optimize your PC with CCleaner

CCleaner is the number one tool for cleaning your PC.
It protects your privacy and makes your computer faster and more secure.

Exiting Little Pharma | VHS MIDNIGHT STYLE | Cyber Dream Records where can u buy steroids can you really buy anabolic steroids online, buy dianabol blue hearts uk - heroes past and present HSA warns about 2 'health' products that contain steroids, dangerous steroids usa online 'pharma bro' martin shkreli denied release from prison to work on coronavirus cure