detikcyber.com, BANTUL– Mayat yang ditemukan di Bumi Perkemahan Karanganyar, Dusun Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul ternyata dibakar oleh teman serumahnya sendiri. Alasan tersangka NR (32) dan JR (12) membakar mayat lantaran terbentur biaya kremasi yang mahal. Mengingat dalam adat Ngaben di Bali apabila seseorang meninggal harus dikremasi atau dibakar.
Alasan tersangka membakar mayat korban karena menjalankan adat Bali, pasalnya korban asal dar Bali. kalau di Bali orang meninggal dikremasi. Tapi karena tidak punya uang lalu muncul inisiatif dikremasi dengan dibakar pakai 3 liter pertalite itu di Sanden,” demikian dikatakan Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Bantul, Iptu Muji Suharjo saat melalukan press realese di Polres Bantul, Sabtu (10/11/2018).
Modusnya lanjut Muji, mayat dibawa oleh dua tersangka menggunakan motor dengan dibungkus kasur. Setelah sampai di TKP mayat diturunkan lalu disiram pertalite kemudian dibakar dan ditinggal pergi begitu saja,” imbuhnya.
Namun sebelum korban dibakar ternyata sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harjolukito karena menderita sakit diabetes. Karena terbentur biaya, tersangka membawa korban pulang ke rumah dan sesampainya di rumah korban menghembuskan nafas terakhir Selasa (6/11/2018) malam. Kemudian sekitar jam 1 dini hari (Rabu, 7/11/2018) korban dibakar.
Mengingat korban dan tersangka merupakan teman dekat, bahkan telah tinggal bersama dalam satu rumah 9kumpul kebo) di Kecamatan Umbulharjo dalam kurun waktu satu setengah tahun, maka timbul niatan tersangka untuk mengkremasi korban sesuai dengan adat Ngaben di Bali. Pihak keluarga korban dari Bali telah melihat kondisi korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. (Wira)