Berkas Kasus Bos Cat Targetkan Pekan Ini P21
Berkas Kasus Bos Cat Targetkan Pekan Ini P21

detikcyber.com, SOLO- Sebulan lalu Kejari sempat mengembalikan berkas Iwan Adranacus kepada penyidik Polresta Surakarta terkait pembunuhan yang dilakukan oleh bos pabrik cat Iwan Adranacus.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta menargetkan berkas rampung pekan ini. Dua minggu lalu polisi kembali mengirimkan berkas kepada kejaksaan, namun masih kami periksa, apakah masih ada kekurangan atau tidak,” demikian dikatakan peneliti Kejari Surakarta, Satriawan saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (9/10/2018).

Ada beberapa yang harus dilengkapi, diantaranya lampiran hasil laboratoris barang bukti. Selain itu, kejari meminta polisi mengubah status salah satu saksi menjadi saksi ahli.

Kejari juga meminta penyidik memperjelas detail proses jatuhnya korban setelah ditabrak Iwan Adranacus hingga meninggal. Untuk menguatkan pasal yang dituduhkan, yakni Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 ayat 3 KUHP. “Kami targetkan pekan ini sudah P21 (lengkap) agar bisa ke proses selanjutnya,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Iwan Adranacus diduga melakukan pembunuhan dengan cara menabrakkan mobil mercedez bens nya kepada pengendara motor bernama Eko Prasetio pada 22 Agustus 2018 lalu tepatnya di Jalan KS Tubun, timur Mapolresta Surakarta.

Bermula dari cekcok di jalan karena masalah lalu lintas, keduanya melakukan aksi kejar kejaran. Hingga kemudian Bos cat Iwan Adranacus menabrak Eko dari belakang dan mengakibatkan tewas seketika di tempat kejadian perkara.(Yun)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Speed up and optimize your PC with CCleaner

CCleaner is the number one tool for cleaning your PC.
It protects your privacy and makes your computer faster and more secure.

Exiting Little Pharma | VHS MIDNIGHT STYLE | Cyber Dream Records where can u buy steroids can you really buy anabolic steroids online, buy dianabol blue hearts uk - heroes past and present HSA warns about 2 'health' products that contain steroids, dangerous steroids usa online 'pharma bro' martin shkreli denied release from prison to work on coronavirus cure